Daftar isi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat
bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen,
sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar
persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan
hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk
pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang
tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ).
Dalam persaingan pasar ini pembeli dan penjual berjumlah banyak.
Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga
masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan
demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang
terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama
sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila
menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah
yaitu antar lain:
1.
Pengertian pasar sempurna.
2.
Ciri- ciri pasar persaingan sempurna.
3.
Kebaikan dan kelemahan pasar persaingan sempurna.
4.
Pengertian pasar monopoli.
5.
Ciri-ciri pasar monopoli.
6.
Kebaikan dan kelemahan pasar monopoli.
7.
Pengertian pasar oligopoli.
8.
Ciri-ciri pasar oligopoli.
9.
Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah
ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengertian dari pasar persaingan
sempurna .
2.
Untuk mengetahui ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
3.
Untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan pasar
persaingan sempurna .
4.
Untuk mengetahui pengertian dari pasar monopoli .
5.
Untuk mengetahuai ciri-ciri pasar monopoli.
6.
Untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan pasar monopoli.
7.
Untuk mengetahui pengertian pasar oligopoli.
8.
Untuk mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli.
9.
Untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan pasar
oligopoli.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu
struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan
setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah
seperti yang diuraikan dibawah ini :
v Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan
yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa
pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke
atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi
diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu
kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga
atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan
karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja
dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
v Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan
industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila
ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen
tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam
bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada
perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
v Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk
dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya.
Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous.
Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat
membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang
yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang
yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya
sama sekali.
v Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan
sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau
dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai
akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan
dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun
yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan
menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga
yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.
v Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah
pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa
masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
2.2 Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan
pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna
ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep
efisiensi yaitu:
a.
Efisiensi produktif :
Untuk mencapai efisiensi
produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat
produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan
suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat
digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya
yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi.
Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada
biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik
yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka
tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal,
dan biaya produksi yang paling minimal.
b.
Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi
alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya
keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau
belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila
dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi
harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal.
Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan
diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang
perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung
normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum.
Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan
dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam
persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga =
hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka
panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi
alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif
dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi
semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan
memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan
dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan.
Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang
dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat
mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam
menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna
juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan
mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat
meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik
memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka
panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu
perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya,
perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian.
Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan
perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi
dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli
ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan
sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu
untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.
Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat
dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan
perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari
sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100
persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang
yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya
produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan
dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai
akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk
kepentingan golongan kaya.
2.3 Pasar Monopoli
1. Definisi Pasar Monopoli
Istilah monopoli berasal dari bahasa Latin yaitu Monos Polein yang
berarti “Berjualan Sendiri”. Oleh karena itu, Monopolist adalah penjual
tunggal suatu barang yang tidak mempunyai subtitusi yang dekat atau rapat
(close substitute).
Sebagai penjual tunggal monopolis tersebut lebih mampu
mengendalikan tingkat harga dan out putnya dibanding perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna. Namun demikian monopolist tersebut belum tentu akan
memperoleh keuntungan ekonomi yang positif.[1]
2. Ciri-ciri Pasar Monopoli
Ciri-ciri pasar monopoli bebeda dengan pasar persaingan sempurna,
berikut ini merupakan ciri-ciri pasar monopoli:
a. Hanya ada satu
penjual untuk sesuatu barang. Dangan ada satu penjual, maka keputusan harga
sangat ditentukan monopolist. Penjual merupakan penentu harga (Price Maker) dan
pengontrol harga pasar.
b. Dapat mempengaruhi penentuan
harga.
Perusahaahn monopoli dipandang sebagai penentu harga atau
price maker. Dengan mengadakan pengendalian keatas produksi dan jumlah baranga
yang diawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang
dikehendaki.
c. Perusahaan monopolis
akan memaksimumkan keuntungannya, dan konsumen akan memaksimumkan kepuasannya.
3. Faktor yang menimbulkan monopoli
a. Perusahaan monopoli
mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan lain.
b. Perusahahn monopoli pada
umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ketingkat
produksi yang sangat tinggi.
c. Pemeritah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut
2.4 Memaksimalkan Keuntungan dalam Monopoli
Dalam pasar monopoli, jumlah penjual adalah tunggal (satu panjual)
dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternative produk
pengganti (substitusi). Oleh karena itu penjual (produsen) dalam pasar monopoli
selain menentukan jumlah produk yang harus dihasilkan juga menentukan tingkat
harga jual yang dapat memaksimumkan keuntunagan. Penentuan tingkat harga jual
oleh produsen monopolis disebut price maker. Kerena sebagai produsen tunggal di
pasar, maka kurva permintaan yang dihadapi produsen monopolist adalah kurva
permintaan pasar yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah, artinya produsen
monopolis dapat mempengaruhi harga pasar dengan menjual lebih sedikit atau
lebih banyak produk yang dihasilakan.
2.5 Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual.
Beberapa penjual di dalam konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis
barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit
2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu
struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan
barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua
perusahaan saja maka disebutduopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen daripesaingmereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah
satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam
pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
2.6 Karakteristik Pasar Oligopoli
a. Menghasilkan
barang standard atau barang berbeda corak(differenciated products).
b.
Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat kuat. Jika
diantara produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan kerjasama(non
collusive), maka kekuasaan menentukan harga sangat terbatas(lemah). Tetapi
kalau diantara produsen oligopoli terswebut berkolusi dalam menetapkan
harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat kuat, yaitu
menyerupai monopoli.
c. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan
secara terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang menghasilkan
barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif
tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama.
d. Hambatan untuk masuk dalam
industri cukup tangguh.
e. Terdapat banyak
pembeli di pasar.
2.7
HambatanDalamPersainganOligopoli
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli
adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber
daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk
persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya,
terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
a.SkalaEkonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b.OngkosProduksiyangBerbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihan dari pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan
teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling memberikan dorongan
terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan
perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan
dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang
lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehngga
keuntungan lebih normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan
memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan
teknologi serta melakukan inovasi.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daaya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daaya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Analisis Perilaku
Produsen Oligopoli Dalam Memaksimumkan Profit.
Menerangkan sikap seorang produsen
oligopoli adalah lebih sulit dari pada menerangkan sikap seorang produsen ang
berada pada bentuk struktur pasar lainnya. Ini disebabkan oleh perilaku
perusahaan yang berbeda apabila didalam pasar hanya terdapat 3(tiga)
perusahaan, dengan apabila terdapat 9(sembilan) perusahaan. Perilaku perusahaan
juga akan berbeda apabila diantara mereka melakukan kesepakatan(kolusi), dengan
apabila tidak melakukannya. Begitu juga apabla produk yang dihasilkannya
berbeda corak(differenciated product) atau identical produk. Oleh karena perbedaan-perbedaan
tersebut, kita tidak dapat membuat suatu analisis yang bersifat umum untuk
menerangkan perilakun produsen dalam pasar oligopoli, dalam usahanya untuk
memaksimumkan profit.
Dalam pasar oligopoli
paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang mempengaruhi analisis terhadap
perilaku perusahaan dalam memaksimumkan profit.
1.
Tidak terdapat kerjasama diantara perusahaan-perusahaan yang terdapat di dalam
pasar oligopoli.
2. Perusahaan-perusahaan didalam pasar oligopoli
secra diam-diam menjalin kerjasama didalam menentukan harga dan tingkat output
yang harus dijual.
2.8 Hubungan Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
Ada dua macam bentuk hubungan antara perusahaan-perusahaan
yang terdapat di dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :
· Oligopoli
dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.
·
Pasar Oligopoli Tanpa
Kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Jika
didalam pasar oligopoli tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat di pasar, maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
akan memancing reaksi dari perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan
harga, maka perusahaan yang lain juga akan ikut menurunkan harga. Sebab jika ia
tidak ikut menurunkan harga, maka ia akan ditinggalkan ole banyak pelanggannya
yang beralih pada produk perusahaan yang telah diturunkan harganya. Sehingga
agar tidak banyak kehilangan pelanggan, maka ia harus ikut menurunkan harga.
Dengan demikian
dalam pasar non collusive oligopoly penurunan harga produk akan mendorong
perusahaan-perusahaan lain ikut menurunkan harga.
Sebaliknya jika
suatu perusahaan didalam pasar non collusive oligopoly menaikan harga, maka
perusahaan lain tidak akan ikut-ikutan menaikan harga. Jika ia tidak ikut
menaikan harga, maka ia akan mendapat tambahan pelanggan yang bersal dari
pelanggan perusahaan yang telah
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dari Makalah ini
adalah :
Ø Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai
suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,
dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ø Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
Ø Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
Kebaikannya
:
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
Keburukannya
:
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih
tinggi
e. Distribusi pendapatn tidak selalu merata
Pasar
oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri
pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau
barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda,
namun memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di pasar, barang yang
diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa
bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu,
hambatan untuk masuk dalam industri cukup tangguh, melakukan promosi dengan
iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan hanya ada beberapa penjual.
Kelebihan
dan kekurangan pasar oligopoli adalah adanya efisiensi dalam menjalankan
kegiatan produksi, dan Persaingan di antara perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang. dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki
pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga
sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan
yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan
yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk
menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan
lain tidak bisa memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara
perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan
masyarakat.
Jenis
pasar oligopoli di bagi menjadi 2 yaitu pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
dan pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) dengan
contoh-contoh produknya.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
DAFTAR
PUSTAKA
Endang S, Dkk, 2003. Ekonomi
Mikro Pengantar, Penerbit: Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
Indrastuti. 2007. Pasar Oligopoly.
Jakarta: Sinar Grafika Jakarta.
Nuraini, Ida, 2005. Pengantar
Ekonomi Mikro, Cetakan ke empatPenerbit: UMM Pres, Malang.
Nopirin, 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Nopirin, 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Ritonga M.T dan Yoga Firdaus. 2007. Ekonomi
Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta Aneka Gamma.
Rosyidi, Suherman, Pengantar
Teori Ekonomi (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro Dan Makro),Cetakan
ke empat, Penerbit: Duta Jasa, Surabaya, 1991.
Sukirno, Sadono.2010. Teori
Pengantar Mikro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
http://elkemy.multiply.com
http://one.indoskripsi.com
http://massofa.wordpress.com/2008/03/04/struktur-pasar-oligopoli/
http://id.wikipedia.org/wiki/PasarOligopoli/
http://one.indoskripsi.com
http://massofa.wordpress.com/2008/03/04/struktur-pasar-oligopoli/
http://id.wikipedia.org/wiki/PasarOligopoli/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar