Daftar Resum I
Manejemen Pemasaran
RESUM II MANAJEMEN PEMASARAN
2.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pengertian secara sempit
Pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli
untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa.
Pengertian
secara luas
Pasar adalah tempat bertemunya penjual yang
mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang
untuk membli barang dengan harga tertentu.
Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai
pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah
sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai
pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
2.2 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada
kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk
merebut pasar dan seberapa besar.
2.1.2. Peranan Pemasaran
Peranan pemasaran saat ini tidak
hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga
bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan
produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan
pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
2.1.3. Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk
kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar
nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak).
Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
a. Pasar
Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman
barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh
pasar tradisional dan pasar swalayan.
b. Pasar
Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana
para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli
secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh
pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara
transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar
tradisional dan pasar modern.
a. Pasar
Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar
yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan
tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah
barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
b. Pasar
Modern
Pasar modern adalah pasar yang
bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan
dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza,
dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis
barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya
pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut
keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual
pasar dapat dibedakan menjadi:
a. Pasar
Lokal
b. Pasar
Daerah
c. Pasar
Nasional dan
d. Pasar
Internasional
2.3 Konsep Inti Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan,
keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang
spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan
adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
2.3.1. Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai
banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena
ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman,
aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan
berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk
atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
2.3.2. Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan kepribadian individual
dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan
memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan
yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin
luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga
dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi
kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak
meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi
keinginan untuk memuaskan lapar tersebut tergantung dari budayanya dan
lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan
gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll.
2.3.3. Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya
tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan
manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu
keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan
ketersediaan untuk membelinya.
Gambar 3. Konsep inti pemasaran
2.3.4. Produk (Organisasi, jasa, ide)
Sejalan dengan munculnya kebutuhan,
keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya,
mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis
keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang
disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan
kegiatan diatas, akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada
pasar untuk diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen
dapat memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk
tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi
ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan : barang (komputer,
monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan
pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis komputer)
2.3.5. Nilai Pelanggan
Karena semua perusahaan berusaha menawarkan produk dan jasa yang
superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen
membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang
melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih
antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta menggunakan
suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai total antara
lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang
dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan mengevaluasi
dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang
produk tersebut.
2.3.6. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam
menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi
sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang
cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa
yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka
janjikan.
2.3.7. Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada
istilah Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk
memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM
memiliki komitmen antara lain :
- focus terhadap
pelanggan
- memiliki obsesi yang
tinggi terhadap kualitas
- menggunakan pendekatan ilmiah dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah
- memiliki komitmen jangka panjang,
membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses
- memperbaiki proses
secara kesinambungan
- menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan untuk karyawan
2.3.8. Pertukaran
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang
dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:
a. terdapat sedikitnya
dua pihak
b. masing-masing pihak memiliki sesuatu yang
mungkin berharga bagi pihak lain
c. masing-masing pihak mampu berkomunitas dan
melakukan penyerahan
d. masing-masing pihak bebas menerima atau
menolak tawaran pertukaran
e. masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain
adalah layak dan bermanfaat
(negoisasi)
2.3.9. Transaksi
Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit
melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.
2.3.10. Hubungan
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat
yang semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang
lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang
yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur
(distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar hubungan
dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:
- saling mempercayai,
saling menguntungkan
- menjanjikan dan memberikan kualitas yang
tinggi, pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak
- menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan
sosial yang kuat antar pihak yang berkepentingan
- menekan biaya
transaksi dan waktu pencarian pelanggan
2.3.11. Jaringan
Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua
pihak-pihak pendukung yang meliputi pelanggan, supliré, distributor, pengecer,
agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama telah membangun hubungan
bisnis yang saling menguntungkan.
2.3.12. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu
melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
2.3.13 Pemasar dan Calon Pembeli
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan
terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang
diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu
terlibat dalam pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti pemasaran adalah :
- proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran
- penetapan harga,
promosi
- penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
2.4 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang
terdiri dari 4P yaitu:
Product (produk)
Price (harga)
Place (tempat, termasuk
juga distribusi)
Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori
bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga
istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence
(Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga
menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow. Pemasaran lebih dipandang sebagai
seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak
pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi
pada ilmu tertentu.
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk
pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak
metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Philip Kotler dan Geri Amstrong (2001 : 23) tentang bauran
pemasaran adalah: saluran pemasaran dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan
nilai pelanggan dimana masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi
pelanggan.
Oleh karena itu mendesain saluran distribusi dengan menemukan
nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi.
Salah satu strategi utama dalam menentukan keberhasilan mencapai
tujuan kegiatan pemasaran perusahaan adalah penentuan marketing mixnya.
Penentuan ini secara lansung berhubungan dengan langkah operasi perusahaan
didalam pelaksanaan kegiatan berhubungan dengan langkah operasi. Sehingga
apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut akan mengalami
kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya
2.4.1. Komponen Marketing Mix
a.
Produk
Produk secara singkat
menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat didefinisikan
sebagai berikut:
“Produk adalah apa yang
diapat ditawarkan daidalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memusaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalam
adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu
yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang lazim disebut jasa. Dari
definisi diatas terkandung tiga makna yang perlu dibedakan:
1. Produk ini yang
merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.
2. Produk formal yaitu obyek fisik yang
ditawarkan seperti : kemasan, merek, mutu
3. Produk yang
disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang diberikan oleh produk
formal.
Dari ketiga makna produk, menumbulkan gagasan
bagi pemasar selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara
seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicai,
melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang yang
bersangkutan.
Maka dari itu produk
digolongkan menjadi:
1. Penggolongan menurut tujuan
pemakainya
` a. Barang
konsumsi
Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk
dikonsumsikan, jadi barang ini untuk dikonsumsikan sendiri dan tidak digunakan
untuk proses produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:
- Barang konvenien, yaitu barang yang mudah
dipakai pembeliannya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu.
- Barang shopping, adalah barang yang harus
dibeli dengan mencari erlebih dahulu dan didalam pembeliannya harus
dipertimbangkan secara matang.
- Barang special adalah barang yang mempynyai
ciri khas dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja, untuk memperolehnya
konsumen harus mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar
b. Barang industri
Adalah yang dibeli untuk menghasilkan
barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha.
2. Penggolongan menurut tingkat
konsumsi dan konkret tidaknya suatu barang
a. Barang tahan lama
Adalah barang
konkret yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu
b. Barang tidak tahan lama
Adalah barang
konkret yang habis dikonsumsikan setelah digunakan sekali atau beberapa kali
c. Jasa
Adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual berdasarkan.
Berdasarkan uraian diatas maka produk yang dihasilkan home industri
adalah barang konsumsi.
2. Kebijakan Harga
Dalam penetapan harga
jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen
akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para
manager perusahaan yang bersangkutan.
Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat
mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan
penjualan maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh perusahaan.
Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga
hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta
memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.
Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga
sebagai berikut:
Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk
membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi
menuntutnya.
Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan
konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau
strategis tertentu menuntutnya.
Apabila produk dipresepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya
dianggap banyak, maka harga akan dinilai murah. Tetapi apabila presepsi
konsumen terhadap kualitas rendah dan manfaatnya dianggap kurang, maka harga
umumnya dianggap mahal, dengan dasar pemikiran yang demikian.
Harga bisa juga didefinisikan suatu takaran perbandingan antara
pengorbanan dan manfaat dalam pikiran (asumsi konsumen). Untuk mencapai
keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy, diperlukan keunggulan
operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional akan
memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael
Treacy & Fred Wiessema, Op Cit 22)
Dengan keunggulan dalam pelaksanaan operasi perusahaan, maka
perushaan akan dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian harga jual dapa
ditekan lebih rendah lagi.
Namun presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen
mengabaikan harga. Sebab konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam
menilai harga. Acuan atau dasar yang sering dijadikan konsumen dalam menilai
harga adalah:
a. Harga produk lain.
b. Perubahan waktu
pembelian
c. Lingkungan pembelian
Selain hal penetapkan harga diatas
, Perusahaan juga dapat menggunakan cara
dengan melakukan pendekatan penetapan
harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat
perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan
harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan
metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah
standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even
Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga
laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga
apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan
harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu
persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu
harga.
3. Competition-Based Pricing
(Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan
harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya
pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan
dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing
utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan
harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan
bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
3.
Distribusi
Setelah barang selesai
dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran
adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang
tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam
pemiilihan penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990)
tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang
adalah:
“Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri”
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai
saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi
buat konsumen atau pemakai industri antara lain:
a.
Distribusi
barang-barang konsumen
1. Produsen. .... Konsumen
Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana
untuk arang konsumen tanpa campur tangan perantara
2. Produsen ... Pengecer ... Konsumen
Dalam saluran distribusi ini,
perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen industry
3. Produsen ... Pedagang besar ... Pengecer ... Konsumen
Disebut juga saluran tradisional
karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri kecil menganggap saluran
ini sebagai saluran paling ekonomis.
4. Produsen ... Agen ... Pengecer ... Konsumen
Dari pada menggunakan pedagang
pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen perantara lain untuk
mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer
5. Produsen ... Agen ... Pedagang besar ... Pengecer
... Konsumen
Untuk dapat mencapai pengeceran
kecil, produsen juga menggunakan perantara yang menghubungi pasar besar yang
menjual kepada pengecer kecil.
b.
Distribusi
barang industry
1. Produsen ... Pemakai Industri
Hubungan lansung ini menyalurkan
produksi industri dengan nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran
distribusi lain
2. Produsen ... Distributor Industri ..
Pemakai
Produsen peralatan assesoris kecil
kerap kali memasuki pasaran mereka
3. Produsen ... Agen ... Pemakai
Perusahaan yang hendak memasarkan
produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari
pada tenaga penjual
4. Produsen ... Agen .. Distributor Industri
.. Pemakai
Cara ini dipakai dalam keadan
produsen tidak menjual maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai
industri.
4. Promosi
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam
kegiatan yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan
merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam
memasarkan produknya.
Promosu menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:
“Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.”
Philip Kotler “Manajemen Pemasaran Analisis” (1983 : 177) membagi
kegiatan promosi kedalam beberapa element, antara lain:
a. Periklanan
Yaitu setiap penyajian yang bukan
dengan orang pribadi dan promosi, ide-ide, barang atau jasa dengan pembayaran
oleh suatu sponsor tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai
berikut:
- Memberikan informasi.
- Membujuk atau mempengaruhi
- Menciptakan kesan (image)
- Memuaskan keinginan
- Periklanan merupakan alat komunikasi
b. Penjualan pribadi (pesonal selling)
Yaitu penyajian yang secara lisan
dalam percakapan bersama calon pembeli dengan tujuan melaksanakan jual beli.
Fungsi dari tenaga penjualan
adalah:
- Mengadakan analisa pasar
- Menentukan komunikasi
- Memajukan langganan
- Memperhatikan langganan
- Mengatasi masalah
- Mengatur waktu
- Mengalokasi sumber-sumber
- Meningkatkan kemampuan diri
c. Promosi
dagang
Yaitu ransangan (stimulation)
jangka pendek untuk mendorong jual beli suatu barang atau jasa.
- Pembelian contoh (product sampling)
- Kupon atau nota
- Hadiah
- Kupon berhadiah
- Undian
d. Publisitas
Yaitu penggairahan bukan bribadi
untuk meransang permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit
niaga dengan menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media penerbitan
atau untuk memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas
tanpa lansung dibayar oleh seorang sponsor.
Sofyan Assauri memandang tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas
dalam buku “Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1. Tingkat kebenaran atau kepercayaan yang tinggi
Pemberian publisitasyang diberikan
pada masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau lebih dipercaya daripada
bila berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai bertanya
tidak memihak.
2. Mendramatisir
Sepersi advantasi, publisitas juga
mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa perusahaan dalam bentuk
cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha mempengaruhi
para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan
salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik
akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
Tujuan Sistem Pemasaran:
1. Memaksimalkan konsumsi
2. Memaksimalkan kepuasan konsumen
3 memaksimalkan kualitas hidup
Pendekatan Dalam Mempelajari
Pemasaran
Pemasaran tujuan system pemasaran, memaksimumkan Mutu Hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang ;
mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur pendekatan dalam mempelajari
pemasaran, pendekatan Seba Fungsi Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu
: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan
resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar Pendekatan Serba
Lembaga Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran,
misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb Pendekatan Serba barang
(Pendekatan Organisasi Industri) Studi tentang bagaimana barang berpindah dari
produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri Pendekatan Serba Manajemen
Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil
Pemasaran pendekatan dalam mempelajari pemasaran, pendekatan Serba
Sistem Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk
pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga
2.5 Sistem Pemasaran
A.
Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau
bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam
membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah
kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide,
orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang
saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga
keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling
sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi
pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran
serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara
terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B.
Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran
vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir,
dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
§ Mengendalikan perilaku saluran
§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran
horizontal
Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan
peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran
ganda
Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan,
kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C.
Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan,
ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat
menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
Charles W Lambert,Carl
Mc Daniel,Joseph W Hair jr(2001).Pemasaran.Jakarta: Salemba empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar